Melihat Keramaian Pusat Jajanan Peganan Warga Di Jantung Kota Lhokseumawe

Catatan: Rahmat Mirza, Lhokseumawe

foto: ilustrasi
Melintas dijalan Sukaramai Kota Lhokseumawe pada sore hari, bak suasana kawasan Malioboro Yogyakarta, terlihat dipinggiran jalanan itu deretan penjual makanan peganan mulai dari pisang goreng hingga peganan khas ala Eropa,yaitu Hamburger ataupun ayam Kentucky. Semua tersuguhkan disini.

Aroma sedap makanan yang bercampur baur mengawang-ngawang di udara, semakin menambah nafsu. Seakan ingin mencicipi sajian khas berselera. Deretan rak makanan para penjual makan pelepas waktu santai ini, tersusun rapi di pingiran jalan itu. Para pembeli pun cukup memakirkan sebentar kendaraannya lalu turun membeli makanan yang menjadi seleranya.

Kawasan ini sudah lama di tempati oleh pedagang makanan kecil ini, serta sudah dikenal secara luas oleh masyarakat kota ini, kalau mau mencari makanan ringan sejenis ini mulai dari Onde-onde hingga sajian khas ala Eropa cukup menyatroni kawasan ini saja.

Maka tidak heran! Bila pembeli peganan ini tidak hanya dari mereka yang berkantong tipis, tetapi yang berkendaraan mewah dan wah juga ikut singgah di tempat ini. karena memang sudah cukup di kenal.

Mengenai harga, walaupun ada menu khas made in luar negeri, namun harganya masih terukur dengan mata uang Rupiah alias murah. Oleh karena itu bila anda berniat ingin mencicipi sajian peganan dijalan pusat Kota Lhokseumawe tak perlu risau dengan harga karena tidak bakalan selangit.

Salah seorang pedagang gorengan di tempat itu, kepada Atjeh Bisnis mengatakan, disini memang kawasan yang ramai, serta semua orang tahu bahwa disinilah pusat jajanan makanan kecil. Dirinya bersama dengan suami sudah lama berjualan di tempat ini, kira-kira sudah empat tahun, katanya seraya melayani pembeli.

Dalam satu hari, bisa mendapatkan uang dari makanan yang laku di jualnya Satu Juta, tetapi terkadang ada yang hanya Delapan ratus Ribu Saja, tergantung dari suasananya. Kalau lagi ramai terkadang lebih juga pendapatan yang didapat, akui pedagang ini.

Suasana ramai dan penuh dengan gerobak jualan, hanya didapati saat sore hari saja. Mereka mulai berjualan pada pukul 15.00 sore hingga malam hari pukul 24.00 Wib. Setelah melakukan aktivitas berjualan para pedagang ini kembali ketempatnya masing-masing bersama dengan gerobak dangangannya. Umumnya gerobak dangangan para pedagang itu didesain untuk dapat dipindah-pindahkan karena memakai roda.(*)




Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar