Cunda Plaza, Legenda Pusat Perbelanjaan Modern Di Lhokseumawe

Catatan :Muchlis Gurdhum


Cunda Plaza sekarang. (foto: ist)
Deru suara becak motor dengan merek  DKW atau Shake, meraung-raung dengan suara khasnya. Ditambah dengan semburan asap yang membuhul keluar dari ujung knalpot. Semakin menambah ingatan akan beberapa tahun silam di Kota Lhokseumawe.  

Masih dalam ingatan sekitar tahun 90an, di kawasan Cunda Plaza. Sejumlah becak penumpang itu, ada yang sedang antrian menunggu penumpang dipintu keluar dan ada juga sedang wara wiri mengantar penumpang disekitar pusat perbelanjaan yang pertama di Lhokseumawe ini. Yang setiap harinya selalu ramai oleh para pengunjung untuk berbelanja.

Bagi kaum muda, Cunda Plaza adalah salah satu tempat yang begitu menjadi prioritas. Baik sekedar mejeng untuk cuci mata siapa tahu dapat kenalan jodoh ataupun hanya sekedar menaikkan prestise bila berbelanja pada gerai mahal di pasar yang terbilang modern saat itu.

Tempat perbelanjaan yang juga dilengkapi dengan Theater dan Restaurant yang berkelas serta supermarket berkelas sudah benar-benar menjadi tujuan berkumpulnya muda mudi dari berbagai pelosok daerah yang ada di sekitar Lhokseumawe saat itu.

Melongok disekitar bangunan utamanya, juga ada bangunan pertokoan yang terletak disebelah barat. Bangunan ruko ini banyak dijadikan salon, namun ada juga yang dijadikan tempat usahanya lainnya. Ya..tergantung prospek usaha apa yang laku dipasarkan saat itu. Baik usaha jasa maupun barang.

Hilir mudik mereka yang berbelanja ke tempat ini, sangat terlihat sekali. Pemadangan warga yang keluar dari Cunda Plaza dengan menenteng kantong plastik kresek warna putih yang bertuliskan “Metrolux” dengan tinta oranye, atau berlogo “Matahari” serta “Suzuya” sebagai pertanda baru saja berbelanja disitu.

Melongok kedalam bangunan empat lantai yang berwarna Pink ini, suasana sejuk begitu dingin dengan hembusan hawa dingin dari lobang-lobang dilangit bangunan. Pada saat itu pula, warga bisa merasakan tangga jalan. Namun bila jantungan bisa melalui tangga biasa disamping belakang bangunan.  

Pemandangan disamping kiri kanan lantai penuh dengan etalase kaca dengan berbagai varian model baju atau aksesoris lainnya yang dijual.

Pada saat itu, pusat perbelanjaan modern benar-benar sangat terkenal. Karena mungkin baru satu-satunya tempat yang lengkap seperti ini ada di Aceh. Mulai dari adanya fasilitas permainan anak-anak hingga bioskop berkelas.

Pada tahun 1998, seiring memanasnya situasi Aceh pada saat itu. Dengan penarikan pasukan militer pasca DOM dan lahirnya semnagat reformasi, yang menyebabkan kerusuhan massa dimana-mana, begitu juga di Lhokseumawe.
Sejak saat itu, geliat keramaian di Cunda Plaza, tidak terlihat lagi dan mulai meredup. Hingga akhirnya tidak beroperasi lagi seperti dulu. Tidak diketahui secara persis kenapa hal itu bisa terjadi.

Sekarang bangunan itu, hanya tinggal kenangan saja dan terlihat kusam dengan pecahan sisa-sisa keramik berwarna pink. Kini yang kerap terdengar bukan lagi suara raung becak yang bermesin DKW atau Shake lalu lalang atau juga suara siulan menggoda. Namun  suara tiruan kicauan burung Walet pada pagi atau sore hari yang di pancarkan dari tape recorder. Karena sejumlah toko yang ada di komplek Cunda Plaza tersebut, telah di sulap menjadi sarang burung walet.      

Mengenang sekilas lagi, tentang Cunda Plaza. Lapangan didepannya, dulu kerap dijadikan tempat pementasan artis papan atas ibukota. Semisal, Cucu Cahyati, Ona Sutra dan lain-lainya pernah manggung disini. Namun kini, lapangan itu kerap dimanfaatkan oleh anak-anak setempat untuk bermain bola kaki pada sore hari, itupun bila sedang tidak musim hujan.

Begitu juga dengan tanggul  sungai Krueng Cunda yang terletak didepannya, biasanya selalu penuh dengan muda mudi, kini hanya terlihat beberapa orang saja yang menyalurkan hobi memancingnya.  

Cunda Plaza, memang sebuah kenangan bagi warga Kota Lhokseumawe. Bangunan ini sangat mudah terlihat. Karena berada di pintu gerbangnya menuju pusat kota, baik jalur masuk ataupun jalur keluar. Letaknya pun sangat strategis, tepat dipinggir Krueng Cunda dan juga dekat dengan pasar Cunda.

Begitulah gambaran bangunan Cunda Plaza, yang terlihat sekarang. Hanya menjadi saksi bisu. Bahwa di tempat itu, pernah ada keramaian dan hilir mudiknya kendaraan berkelas pada masanya. (Muchlis)


Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar