Bireuen – Ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Muhammad Amin atau yang lebih dikenal dengan nama Abu Tumin Blang Bladeh, mengajak semua pihak untuk membantu warga Rohingya yang kini berada di Aceh semampu yang bisa dibantu.
“Mereka itu muslim, saudara kita seagama, sama halnya seperti tetangga kita disini, dimana kalau mereka lapar tentu sudah menjadi kewajiban kita untuk memberi makanan,” kata Abu Tumin.
Demikian jawaban Abu Tumin ketika ditanya juangnews.com usai memberi pengajian rutin Majelis Taklim Ahlussunnah Waljama’ah Aceh (MATAWA) di masjid Baitul Huda Desa Cot Ieju, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Minggu, (17/5/2015) kemarin.
“Mereka wajib dibantu,” kata Abu Tumin sekali lagi, seakan ingin menegaskan.
Bahkan pada dasarnya, tambah Abu Tumin, jika ada yang menggangu, mengancam keselamatan umat Islam dimanapun dan kapanpun, sesama umat Islam harus melindungi.
Abu Tumin didampingi Tgk Jamaluddin serta sejumlah pengurus Matawa II menambahkan, keberadaan mereka di Aceh, untuk menyelamatkan diri.
Sebagaimana diketahui, keberadaan mislim Rohingya mendapat tekanan dari Pemerintah Myanmar dan penduduk mayoritas Budha yang selama ini menzalimi mereka.
Abu Tumin berharap kepada Pemerintah setempat untuk menerima dan memberi pelayanan kepada pengungsi Rohingya, karena dikhawatirkan jika mereka dikembalikan ke negara asal, mereka terancam.
“Jangan ditolak (dipulangkan-red) ke negara asal, nyawa mereka terancam disana,” kata Abu Tumin. [Najib Zakaria]
Editor : Hamdani
Foto : Ulama kharismatik Aceh, Abu Tumin Blangbladeh (memakai ridak) saat pengajian di Masjid Baitul Huda Desa Cot Ieju Kecamatan Peusangan – Bireuen. (foto/najib).
“Mereka itu muslim, saudara kita seagama, sama halnya seperti tetangga kita disini, dimana kalau mereka lapar tentu sudah menjadi kewajiban kita untuk memberi makanan,” kata Abu Tumin.
Demikian jawaban Abu Tumin ketika ditanya juangnews.com usai memberi pengajian rutin Majelis Taklim Ahlussunnah Waljama’ah Aceh (MATAWA) di masjid Baitul Huda Desa Cot Ieju, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Minggu, (17/5/2015) kemarin.
“Mereka wajib dibantu,” kata Abu Tumin sekali lagi, seakan ingin menegaskan.
Bahkan pada dasarnya, tambah Abu Tumin, jika ada yang menggangu, mengancam keselamatan umat Islam dimanapun dan kapanpun, sesama umat Islam harus melindungi.
Abu Tumin didampingi Tgk Jamaluddin serta sejumlah pengurus Matawa II menambahkan, keberadaan mereka di Aceh, untuk menyelamatkan diri.
Sebagaimana diketahui, keberadaan mislim Rohingya mendapat tekanan dari Pemerintah Myanmar dan penduduk mayoritas Budha yang selama ini menzalimi mereka.
Abu Tumin berharap kepada Pemerintah setempat untuk menerima dan memberi pelayanan kepada pengungsi Rohingya, karena dikhawatirkan jika mereka dikembalikan ke negara asal, mereka terancam.
“Jangan ditolak (dipulangkan-red) ke negara asal, nyawa mereka terancam disana,” kata Abu Tumin. [Najib Zakaria]
Editor : Hamdani
Foto : Ulama kharismatik Aceh, Abu Tumin Blangbladeh (memakai ridak) saat pengajian di Masjid Baitul Huda Desa Cot Ieju Kecamatan Peusangan – Bireuen. (foto/najib).
Sumber : Juangnews.com
0 komentar:
Posting Komentar