Aceh Utara, 10/3 (Atjeh Bisnis)- Keberadaan Waduk Paya Bakong, yang baru diresmikan pembangunannya oleh Presiden Jokowi, diharapkan mampu mendongkrak produktivitas Pertanian di Wilayah Kabupaten Aceh Utara.
Seiring dengan ketersedian stok air yang memadai, pemerintah daerah melalui dinas terkait diharapkan mampu merancang sistem irigasi yang terintegrasi dengan baik. Sehingga pada musim kemaraupun, lahan persawahan di Aceh Utara, masih bisa ditanami, ungkap Ismed.
Sebutnya lagi, dengan adanya waduk dimaksud, lahan persawahan di Kabupaten Aceh Utara, diharapkan tidak ada yang terlantar lagi yang diakibatkan oleh minimnya pasokan air. Begitu juga dengan upaya konservatif lahan persawahan harus terus dipertahankan, sehingga tidak dialihfungsikan menjadi bangunan dan lain sebagainya yang bukan peruntukan untuk pertanian.
Oleh karena itu, lanjut Ismed lagi, dengan adanya optimalisasi pertanian, swasembada pangan dapat tercapai dengan baik. Serta masyarakat dapat bergairah kembali mengantungkan mata pencahariannya disektor pertanian.
“Satu-satunya sektor yang menjadi harapan terhadap pembangunan ekonomi masyarakat di Aceh Utara adalah pada sektor pertanian. Karena secara geografis, letak wilayah Aceh Utara merupakan kawasan agraris”, terang anggota DPRK Aceh Utara itu.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi baru meresmikan pembangunan waduk Paya Bakong, di Aceh Utara, pada 9 Maret lalu. Bendungan ini merupakan bendungan terbesar kedua di Sumatera setelah Batu Tegi yang ada di Provinsi Bandar lampung. Batu Tegi volume normalnya yaitu 687,767 juta m3. Sedangkan bendungan Kereutoe memiliki volume normalnya 215,94 juta m3dengan ketinggian hampir sama dengan Batu Tegi.
Selain itu, Waduk Paya Bakong memiliki potensi irigasi sebesar 9.500 Hektare areal sawah, aliran listrik kapasitas 6 Megawat dan ketersedian air baku 500 Meter Kubik/ detik. Direncanakan, akan rampung empat tahun kedepan sejak peletakan batu pertama pembangunannya. (Muchlis)
0 komentar:
Posting Komentar