Bireuen- Acehinfo.com. Bupati Bireuen H Ruslan M Daud menghadiri kegiatan pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Minggu (26/1/2014) pagi. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Polres Bireuen di halaman Pendopo Bupati Bireuen . Berdasarkan pantauaan Acehinfo.com Bupati hadir bersama sejumlah instasi pemerintahan Bireuen, turut hadir Wakil Bupati Bireuen Muktar Abda, Dandim, Kaplores, SupDempom, Danyon 113 Jaya Sakti, Kajari, Para onteris, Anggota DPRK, Komunistas Yamaha Vision Bireuen (KYVB), Pelajar, Tukang Ojek, TNI , Sejumlah Perwira Polres Bireuen , dan sejumlah kepala Dinas dilingkungan Pemda Bireuen. H Ruslan M Daud dalam sambutannya membaca langsung amanat Presiden SBY "Mari seluruh masyarakat Bireuen secara penuh kesadaran untuk mencegah atau paling tidak mengurangi secara signifikan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Bireuen yang kita cintai ini ," kata H Ruslan.
Pencanangan kegiatan nasional keselamatan berlalu lintas ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Kepolisian Daerah di Indonesia. Dalam kegiatan ini, Bupati mengajak kepada masyarakat untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
Berdasarkan data angka kecelakaan lalu lintas yang dimiliki Polri, pada 2013 tercatat 25.150 jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah tersebut, 73 persen diantaranya dialami oleh kendaraan roda dua. Lalu Lintas merupakan urat nadi kehidupan masyarakat Cermin Budaya warga Bireuen Cermin tingkat modernitas. Makna dari urat nadi kehidupan dapat dipahami bahwa suatu masyarakat dapat hidup tumbuh dan berkembang kalau ada produktifitas, produktifitas dapat dihasilkan dari aktifitas -aktifitas yang didukung atau melalui lalu lintas. Dengan demikian lalu lintas harus aman, selamat, lancar dan tertib (terwujud dan terpeliharanya Kamseltibcarlantas).
Ruslan juga menambahkan, Lalu lintas sebagai cermin budaya bangsa, dalam konteks ini yang dipahami kebudayaan sebagai fungsi, dengan demikian prilaku berlalu lintas merupakan cermin dari apa yang diyakini, nilai-nilai dan pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat bahkan suatu bangsa.
Lali lintas sebagai cermin modernitas, dapat dipahami sebagai pendekatan pembangunan infrastruktur lalu lintas adalah sejalan dengan konsep lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan masyarakat maupun cermin budaya bangsa. Yang berarti bahwa pelayanan di bidang lalu lintas akan diselenggarakan sebagai bagian pelayanan prima yang cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif dan mudah diakses.
Untuk mencapai pelayanan prima perlu dibangun berdasarkan sistem-sistem yang terpadu dan berkesinambungan yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsep lalu lintas tersebut sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dari Undang - undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) unjar H Ruslan M Daud didepan ratusan pengikut Apel . Pada Kegitan tersebut juga dilaksanakn penyantunan bagi korban lakalantas yang bekerjasama dengan Jasaraharja dan pemotongan balon yang berselogan ( Saya Pelopor keselamat Berlalu lintas) yang dipotong langsung oleh Bupati Bireuen.( Yudi WBC)
Pencanangan kegiatan nasional keselamatan berlalu lintas ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Kepolisian Daerah di Indonesia. Dalam kegiatan ini, Bupati mengajak kepada masyarakat untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
Berdasarkan data angka kecelakaan lalu lintas yang dimiliki Polri, pada 2013 tercatat 25.150 jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah tersebut, 73 persen diantaranya dialami oleh kendaraan roda dua. Lalu Lintas merupakan urat nadi kehidupan masyarakat Cermin Budaya warga Bireuen Cermin tingkat modernitas. Makna dari urat nadi kehidupan dapat dipahami bahwa suatu masyarakat dapat hidup tumbuh dan berkembang kalau ada produktifitas, produktifitas dapat dihasilkan dari aktifitas -aktifitas yang didukung atau melalui lalu lintas. Dengan demikian lalu lintas harus aman, selamat, lancar dan tertib (terwujud dan terpeliharanya Kamseltibcarlantas).
Ruslan juga menambahkan, Lalu lintas sebagai cermin budaya bangsa, dalam konteks ini yang dipahami kebudayaan sebagai fungsi, dengan demikian prilaku berlalu lintas merupakan cermin dari apa yang diyakini, nilai-nilai dan pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat bahkan suatu bangsa.
Lali lintas sebagai cermin modernitas, dapat dipahami sebagai pendekatan pembangunan infrastruktur lalu lintas adalah sejalan dengan konsep lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan masyarakat maupun cermin budaya bangsa. Yang berarti bahwa pelayanan di bidang lalu lintas akan diselenggarakan sebagai bagian pelayanan prima yang cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif dan mudah diakses.
Untuk mencapai pelayanan prima perlu dibangun berdasarkan sistem-sistem yang terpadu dan berkesinambungan yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsep lalu lintas tersebut sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dari Undang - undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) unjar H Ruslan M Daud didepan ratusan pengikut Apel . Pada Kegitan tersebut juga dilaksanakn penyantunan bagi korban lakalantas yang bekerjasama dengan Jasaraharja dan pemotongan balon yang berselogan ( Saya Pelopor keselamat Berlalu lintas) yang dipotong langsung oleh Bupati Bireuen.( Yudi WBC)
0 komentar:
Posting Komentar