Ilustrasi : A-Peace |
Merdeka.com | Langsa - Kondisi Brigadir Syahri Rahmad, polisi yang ditembak bandar sabu di Aceh Timur, Rabu (18/9), semakin kritis. Dia dinyatakan mengalami kelumpuhan dan ginjalnya tidak dapat berfungsi dengan baik.
"Berdasarkan keterangan tim dokter, ginjal suami saya infeksi sehingga tidak bisa buang air kecil. Satu ginjalnya kan sudah diangkat karena kena peluru, ternyata ginjal yang satu lagi infeksi," kata Debi Lestari, istri Brigadir Syahri Rahmad, di RS Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan, Jumat (20/9).
Dia menambahkan, dokter menyatakan akan memberi obat untuk pemulihan ginjal suaminya. Jika upaya ini tidak berhasil, mereka terpaksa mengambil langkah cuci darah.
Selain ginjal yang infeksi, sebelumnya dokter juga telah menyampaikan kepada pihak keluarga bahwa Brigadir Syahri Rahmad mengalami kelumpuhan. Saraf di tulang belakangnya rusak akibat terjangan peluru.
Saat ini, Debi hanya bisa berharap agar suaminya segera sembuh. "Saya berdoa agar suami saya segera sembuh. Biarpun dia lumpuh yang penting sembuh, akan saya rawat dia karena saya istrinya, sesuai janji kita menikah, apapun kekurangannya saya ikhlas," ucap Debi.
Ibu satu putri ini juga berharap kepolisian tetap memberi perhatian kepada Brigadir Syahri Rahmad apa pun kondisinya, karena dia tertembak dalam tugas. "Saya juga meminta agar pelaku penembakan segera ditangkap. Kerahkan banyak petugas untuk menangkapnya," pinta Debi.
Seperti diberitakan, personel Polsek Langsa Kota, Aceh, Brigadir Syahri Rahmad, kritis setelah ditembak bandar narkoba, Rabu (18/9). Tersangka pelaku juga dilaporkan sebagai DPO kasus kepemilikan senjata api yang kabur dari RTP Polda Sumut beberapa waktu lalu.
Syahri ditembak saat akan menangkap bandar sabu di kawasan Sungai Raya, Kamis (19/9) sekitar pukul 13.30 WIB. Dia dan rekannya melakukan penyamaran dan berpura-pura membeli sabu. Mereka berhasil bertransaksi dengan Wahyuddin alias Sidin (35) di Jalan Medan-Aceh, tepatnya di Simpang Damar, Desa Buket Selamat, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur.
Transaksi dilakukan di dalam mobil. Saat transaksi berlangsung, Faisal langsung menangkap Wahyuddin dan mengamankan sabu-sabu yang dipesan. Namun dia berontak, sehingga terjadi pergumulan.
Wahyuddin berhasil keluar mobil dan terjatuh. Pria yang diketahui beralamat di Desa Labuhan Kedai, Sungai Raya, itu kemudian mencabut senjata jenis revolver dari pinggangnya. Syahri Rahmad yang akan menyergap dari arah depan mobil dia tembak. Peluru pistol pelaku mengenai pinggang kanan, menembus ginjal, usus besar, sebelum akhirnya bersarang di tulang belakang Syahri.
Sempat terjadi baku tembak di lokasi kejadian. Namun, Wahyuddin berhasil meloloskan diri. Syahri Rahmad pun langsung dilarikan ke RS di Langsa kemudian dirujuk ke RS Columbia Asia, Medan.
"Berdasarkan keterangan tim dokter, ginjal suami saya infeksi sehingga tidak bisa buang air kecil. Satu ginjalnya kan sudah diangkat karena kena peluru, ternyata ginjal yang satu lagi infeksi," kata Debi Lestari, istri Brigadir Syahri Rahmad, di RS Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan, Jumat (20/9).
Dia menambahkan, dokter menyatakan akan memberi obat untuk pemulihan ginjal suaminya. Jika upaya ini tidak berhasil, mereka terpaksa mengambil langkah cuci darah.
Selain ginjal yang infeksi, sebelumnya dokter juga telah menyampaikan kepada pihak keluarga bahwa Brigadir Syahri Rahmad mengalami kelumpuhan. Saraf di tulang belakangnya rusak akibat terjangan peluru.
Saat ini, Debi hanya bisa berharap agar suaminya segera sembuh. "Saya berdoa agar suami saya segera sembuh. Biarpun dia lumpuh yang penting sembuh, akan saya rawat dia karena saya istrinya, sesuai janji kita menikah, apapun kekurangannya saya ikhlas," ucap Debi.
Ibu satu putri ini juga berharap kepolisian tetap memberi perhatian kepada Brigadir Syahri Rahmad apa pun kondisinya, karena dia tertembak dalam tugas. "Saya juga meminta agar pelaku penembakan segera ditangkap. Kerahkan banyak petugas untuk menangkapnya," pinta Debi.
Seperti diberitakan, personel Polsek Langsa Kota, Aceh, Brigadir Syahri Rahmad, kritis setelah ditembak bandar narkoba, Rabu (18/9). Tersangka pelaku juga dilaporkan sebagai DPO kasus kepemilikan senjata api yang kabur dari RTP Polda Sumut beberapa waktu lalu.
Syahri ditembak saat akan menangkap bandar sabu di kawasan Sungai Raya, Kamis (19/9) sekitar pukul 13.30 WIB. Dia dan rekannya melakukan penyamaran dan berpura-pura membeli sabu. Mereka berhasil bertransaksi dengan Wahyuddin alias Sidin (35) di Jalan Medan-Aceh, tepatnya di Simpang Damar, Desa Buket Selamat, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur.
Transaksi dilakukan di dalam mobil. Saat transaksi berlangsung, Faisal langsung menangkap Wahyuddin dan mengamankan sabu-sabu yang dipesan. Namun dia berontak, sehingga terjadi pergumulan.
Wahyuddin berhasil keluar mobil dan terjatuh. Pria yang diketahui beralamat di Desa Labuhan Kedai, Sungai Raya, itu kemudian mencabut senjata jenis revolver dari pinggangnya. Syahri Rahmad yang akan menyergap dari arah depan mobil dia tembak. Peluru pistol pelaku mengenai pinggang kanan, menembus ginjal, usus besar, sebelum akhirnya bersarang di tulang belakang Syahri.
Sempat terjadi baku tembak di lokasi kejadian. Namun, Wahyuddin berhasil meloloskan diri. Syahri Rahmad pun langsung dilarikan ke RS di Langsa kemudian dirujuk ke RS Columbia Asia, Medan.
0 komentar:
Posting Komentar