Beberapa investor saat meninjau potensi gula Takengon.@ MURDANI/ATJEHPOSTcom |
Sebelum mendirikan beberapa bangunan utama, menurut Civil and Construction Enginering PT. Kamadhenu, Devarakonda Venkataratnam, terlebih dahulu akan melakukan pemagaran lokasi pabrik seluas 75 hektar.
"Pemagaran dilakukan untuk lebih mempermudah proses pembangunan pabrik," katanya, ketika ditemui di Takengon, Minggu 29 September 2013.
Setelah pagar, proses berikutnya akan di bangun kantor, asrama, serta sarana penunjang lainnya hingga bangunan utama yang berisi mesin pengolah gula. Devarakonda memperkirakan seluruh proses tersebut akan memakan waktu selama 14 bulan.
Bila telah beroperasi, pabrik ini diperkirakan dapat menghasilkan 3500 hingga 4000 ton gula putih per hari dengan luas kebutuhan lahan tebu mencapai 12 ribu hektar.
Saat ini Aceh Tengah telah menjadikan tebu menjadi komoditi unggulan daerah kedua setelah kopi arabica. Data terakhir lahan tebu Aceh Tengah memiliki luas areal 7.939 hektar, dengan luas panen mencapai 6.111 hektar, dan produksi sebanyak 48.888 ton pertahun, dengan produktivitas 8000 kilogram per Hektar.
Untuk mendukung produktivitas gula putih, Pemkab setempat juga telah berupaya memfasilitasi warga untuk membuka lahan tebu di Kecamatan Ketol.
"Melalui investasi yang dilakukan PT. Kamadhenu, diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat, terutama petani tebu di Aceh Tengah," Kata Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM, ketika bertemu dengan Direktur Utama PT. Kamadhenu Ventures Indonesia, Nandaa Kumar, beberapa waktu lalu di Takengon.[] (mrd)
Sumber: AtjehPost.com
0 komentar:
Posting Komentar