ilustrasi |
Lhokseumawe, 10/5 (Atjeh Bisnis)- Kebutuhan pupuk subsidi untuk wilayah Kota Lhokseumawe, masih tinggi. Kebutuhan pupuk subsidi di wilayah Lhokseumawe juga banyak terserap untuk sektor pertanian sawah dibandingkan sektor lain,
Kepala Dinas Kelautan Pertanian dan Peternakan (DKPP) Kota Lhokseumawe M.Rizal, mengatakan, bahwa setiap tahunnya, alokasi pupuk subsidi untuk wilayah Kota Lhokseumawe sebanyak 834 Ton jenis pupuk Urea, ZA 156 Ton, Ponska 877 Ton dan pupuk Organik 410 Ton.
“Untuk jumlah kuota pupuk subsidi dimaksud, didistribusikan oleh dua distributor. Untuk pupuk Urea dan Organik dilakukan oleh perusahaan Grafindo Sejahtera Utama dan untuk jenis pupuk ZA, NPK dan pupuk SP 36, didistribusikan oleh perusahaan Keluarga Mandiri, yang penyalurannya dilakukan oleh Sembilan kios pengecer kepada petani yang ada dikawasan sentra peretanian di Kota Lhokseumawe,” ujar Rizal.
Disebutkan oleh Kadis DKPP Kota Lhokseumawe itu, kuota pupuk subsidi dengan kebutuhan pupuk yang dibutuhkan oleh petani diwilayah Kota Lhokseumawe, dinilai tidak mencukupi. Sehingga menjadi suatu kendala dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.
“Jatah pupuk subsidi untuk Kota Lhokseumawe jauh dari target Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)”, ucap Rizal.
Lanjutnya lagi, pengunaan pupuk oleh petani, banyak terserap untuk sektor pertanian padi, kemudian disusul untuk kebutuhan perkebunan. Terutama dikawasan Blang Mangat yang memiliki areal persawahan yang luas di Kota Lhokseumawe. Kemudian disusul Kecamatan Muara Satu, selain memiliki areal perasawahan juga ada perkebunan dan tanaman palawija lainnya.
Sedangkan untuk kebutuhan pertambakan tingkat pupuk masih minim tingkat kebutuhannya, hal itu dikarenakan tidak ada aktivitas intensifikasi budidaya produk pertambakan. Meskipun areal pertambakan di Kota Lhokseumawe sangat luas. (Muchlis)
Komunitas Adsense Kota Lhokseumawe
BalasHapus