Lhokseumawe, 9/4 (Atjeh Bisnis) – Seratusan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pasee Untuk Negeri (AMPUN), menggelar aksi demonstrasi di Lhokseumawe, Kamis. Aksi damai yang melibatkan beberapa elemen yaitu BEM Unimal, KBM Politeknik Negeri Lhokseumawe, BEM STAIN Malikussaleh, HMI Cabang Lhokseumawe, SMUR Lhokseumawe dan Masyarakat Pasee.
Dalam aksinya mahasiswa dan masyarakat menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya. Pemerintah untuk meninjau serta menetapkan kembali Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang BPH Migas yang melarang kapal di atas 30 GT memakai subsidi BBM dan dianjurkan memakai BBM industri yang harganya tidak sesuai dengan pemasukan nelayan di Aceh yang memakai sistem bagi hasil.
Mereka juga mengajukan tuntutan supaya pemerintah segera merubah RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, menjadi UU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, agar kehidupan nelayan lebih terlindungi, serta meminta pemerintah memperbaiki sistematis tata niaga BBM khususnya distribusi BBM bersubsidi agar bisa dinikmati oleh masyarakat kecil,” ujar Koordinator aksi Syahputra.
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pase untuk Negeri (Ampun), menyandera satu unit mobil tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak, yang sedang melintas, yang hendak kembali ke pangkalan.
Mahasiswa menaiki mobil tangki tersebut, menyandera dan tak mengizinkan mobil itu melanjutkan perjalanan ke depo Pertamina di Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Aksi penyanderaan dihentikan ketika polisi meminta agar mahasiswa melepaskan mobil tersebut. Sempat terjadi perdebatan tegang antara polisi dan mahasiswa. Meski pada akhirnya, mahasiswa melepaskan mobil tersebut.
Kedatangan ratusan mahasiswa tersebut ke gedung wakil rakyat, mengelar aksi unjuk rasa terkait naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, pengunjuk rasa juga menuntut Presiden RI, Joko Widodo turun dari jabatannya. Kepemimpinan Jokowi dinilai hanya menyengsarakan rakyat saja, itu terbukti BBM naik turun tanpa alasan yang jelas.
Mendengar tuntutan mahasiswa, Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, T Sofianus yang didampingi anggota Komisi B, Muklis Azhar, menyebutkan akan menampung seluruh aspirasi mahasiswa. Politisi Partai Demokrat itu juga berjanji akan meneruskan tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat. (Rahmat Mirza)
0 komentar:
Posting Komentar