Foto: Muchlis Gur Dhum |
Lhokseumawe, 17/3 (Atjeh Bisnis)- Mengatasi kelangkaan ikan segar disaat sedang tidak banyak hasil tangkapan nelayan. Pedagang ikan di Kota Lhokseumawe, sangat mengharapkan agar didaerah itu, memiliki alat pendingin ikan.
Pasalnya, jika sedang terjadi kelangkaan ikan segar, maka untuk kebutuhan ikan segar di Lhokseumawe, terpaksa dipasok dari Medan Sumatera Utara. Kondisi itu sering terjadi saat bulan-bulan tertentu saat tangkapan ikan dari nelayan setempat sedang minim.
Sedangkan disaat hasil tangkapan ikan sedang banyak, harganya menjadi sangat murah dan dipasok keluar daerah terutama ke Sumatera Utara. Namun apabila, stok ikan didaerah sedang minim maka untuk memenuhi kebutuhan ikan segar, terpaksa didatangkan kembali dari Sumatera Utara, ungkap Husaini pedagang ikan di Pasar Pusong Lhokseumawe.
Oleh karena itu, pedagang ikan ini sangat mengharapkan, kepada pemerintah daerah ataupun pihak swasta untuk dapat membangun tempat pendingin ikan di Lhokseumawe. Sehingga, selain dapat memangkas biaya transportasi, untuk kebutuhan ikan segar juga tidak terlalu bermasalah dengan harga yang tidak terlalu melonjak saat hasil tangkapan minim.
“Apabila hasil tangkapan banyak dan tidak mampu ditampung oleh pasar lokal, ikan segar tidak perlu dibawa kedaerah lain. Tetapi cukup disimpan saja dalam frezer yang ada didaerah. Disaat harga ikan mahal karena berkurangnya hasil tangkapan, maka dapat dilepas kembali kepasaran,” ujar Husaini lagi.
Disebut olehnya, jenis ikan segar yang banyak dipasok dari Sumatera Utara, jika hasil tangkapan sedang lesu. Umumnya jenis ikan yang dipasok dari luar daerah seperti ikan tongkol, cumi-cumi dan dencis. Sedangkan jika sedang musim tangkapan banyak, jenis ikan tersebut sangat banyak dan dengan harga murah dipasaran.
“Keberadaan frezer ikan sangat penting, selain dapat menjaga stabilitas harga ikan baik disaat sedang banyak ataupun minim, juga dapat memangkas biaya transportasi yang berpengaruh terhadap harga ikan segar terhadap masyarakat,” pungkas pedagang ikan segar tersebut. (muchlis)
0 komentar:
Posting Komentar