ilustrasi |
Lhokseumawe, 18/3 (Atjeh BIsnis)- Bias mengeliatnya usaha pengrajin batu akik, permintaan terhadap kertas pasir atau kertas gosok meningkat dengan dratisnya. Bahkan, tingginya permintaan terhadap salah satu bahan penghalus batu akik tersebut, membuat kertas pasir sempat menghilang dipasaran.
Dari beberapa toko bahan bangunan yang disambangi di Kota Lhokseumawe, untuk beberapa jenis kertas pasir yang kerap digunakan oleh pengrajin batu akik, sempat kehabisan stok.
Pedagang bahan bangunan di pusat Kota Lhokseumawe, mengakui, bahwa untuk kertas pasir ukuran halus, selalu ramai yang mencarinya. Bahkan, tidak lama berselang waktu, kertas pasir dengan ukuran dan jenis yang dicari segera ludes terjual. Akan tetapi kertas pasir untuk ukuran kasar tingkat penjualannya tidak seramai dengan kertas pasir ukuran halus.
Sementara itu, kelangkaan kertas pasir ukuran halus, tidak hanya susah didapatkan disejumlah toko bahan bangunan dipusat ibukota Lhokseumawe, di beberapa toko bahan bangunan di Pasar Cunda juga sangat sulit dicari kertas pasir ukuran halus.
Dari beberapa pedagang bahan bangunan yang dijumpai, umumnya mengaku tidak ada stok kertas pasir ukuran halus.
Pedagang di Pasar Cunda mengatakan, untuk kertas pasir yang berukuran panjang banyak stoknya. Namun kurang diminati oleh pengrajin batu akik, sehingga tingkat permintaan pun tidak seramai kertas pasir khusus yang dijual secara per lembar.
Disebutkan oleh pedagang, harga kertas pasir dengan merek Kovak atau Atlas, harganya tetap stabil seperti sebelumnya. Yaitu, Rp 6.000 per lembar, meskipun permintaannya tinggi.
Sejak musim pecinta batu akik dalam beberapa waktu terakhir. Perkembangan usaha kerajinan batu akik berkembang pesat. Hampir disemua tempat, di Kota Lhokseumawe atau daerah lainnya di Aceh, pengrajin batu akik semakin ramai. Dengan berkembangnya usaha kerajinan batu akik secara pesat, ikut mempengaruhi tingkat permintaan bahan-bahan kebutuhan untuk usaha dimaksud. Salah satunya adalah kertas pasir.(Muchlis).
0 komentar:
Posting Komentar