Laporan Muchlis Gurdhum
![]() |
Kamaruddin Hasan, sosok dosen yang memanfaatkan lahan sempit rumahnya menjadi kebun. |
Mampu Mencukupi Kebutuhan Gizi Keluarga
Tinggal diperkotaan dengan lahan yang sempit, tentu akan membuat ruang ekspresi untuk bercocok tanam begitu terbatas. Jangankan untuk menanam tumbuhan produktif, untuk bertanam bunga hias saja, harus diperhitungkan. Padahal, warna hijau dari dedaunan tumbuhan memberikan arti yang mendalam terhadap ketenangan jiwa.
Namun, lain halnya dengan Kamaruddin Hasan, salah seorang dosen komunikasi di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Ruang yang sempit bukan masalah bagi dirinya untuk berekspresi terhadap kecintaannya pada tanaman.
Buktinya, halaman rumahnya yang sempit dipenuhi oleh berbagai jenis tanaman. Bukan hanya tanaman hias dengan berbagai jenis, akan tetapi juga tanaman berbuah produktif. Seperti mangga, durian belanda dan juga berbagai jenis sayuran.
Bukan itu, saja, diantara celah-celah batang tanaman juga terdapat kolam ikan yang dibentuk dengan sedemikian rupa. Meskipun isinya hanya ikan lele atau nila, akan tetapi bentuk kolamnya didesain dengan sedemikian rupa agar tetap tampil indah.
Saat Atjeh Bisnis, bertandang kerumahnya yang terletak di Gampong Meunasah Mee, Muara Dua, Lhokseumawe, terlihat pohon mangga sedang berbunga lebat. Terdapat beberapa jenis pohon mangga. Mulai dari mangga madu, manalagi hingga mangga golek.
Bukan itu saja, pohon Durian Belanda juga sedang berbuah lebat dan bentuknya besar-besar hingga mencapai Dua Kilogram lebih perbuahnya. Belum lagi sayur-sayuran yang menghiasi pinggiran pagar. Praktis saat memasuki halaman rumahnya seperti berada dikebun buah-buahan.
“Ini kegiatan sambilan saja usai pulang mengajar atau sedang tidak ada kegiatan diluar saja,” ucap Kamaruddin enteng.
Lalu, apa motivasi dosen yang juga peneliti wisata untuk Indonesia bagian timur ini?
Diungkapkan olehnya, tidak ada motivasi khusus yang melatarbelakangi dirinya memnafaatkan pekarangan rumahnya yang sempit. Bagi dirinya, tinggal dikota dengan lahan yang sempit, tentu akan sangat terbatas jika ingin bercocok tanam apa saja secara normal layaknya dikebun. Oleh karena itu, dengan pekarangan rumah yang sempit, harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin agar bisa ditanami tumbuh-tumbuhan.
Apalagi, tinggal dikota akan sangat berbeda dengan tinggal didesa. Tinggal dikota, untuk kebutuhan sayur-sayuran semuanya harus dibeli. Dengan memanfaatkan lahan yang sempit dengan ditanami sayur-sayuran, akan sangat mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan masih sangat segar untuk dikonsumsi.
“Rasanya akan sangat nikmat jika sayur-sayuran dinikmati secara segar yang dipetik dari hasil ditanami sendiri,” ucapnya lagi.
Selain dari alasan tersebut, ada alasan dasar yang membuat dirinya begitu bersemangat memanfaatkan lahan rumahnya dan disulap menjadi kebun.
Alasannya, rutinitas sehari-sehari dapat saja membuat jenuh. Namun dengan bercocok tanam selain bisa sebagai sarana olah raga dengan mengerakkan tubuh, juga ada kesenangan tersendiri dalam memperlakukan tanaman menjadi lebih baik serta indahnya melihat suasana hijau.
Meskipun Kamaruddin bukan pengajar ilmu pertanian. Akan tetapi hasil tanamannya begitu baik. Seperti batang mangga yang masih berukuran kecil, tetapi sudah berbunga lebat, buah Durian Belanda yang ukurannya besar-besar dan berbagai jenis sayuran yang begitu subur.
Diakui olehnya, tidak memakai pupuk kimia atau obat perangsang tanaman lainnya. Hanya pupuk kandang dan juga kompos sisa-sisa daun yang jatuh diolah menjadi kompos serta tanah disekitar tanaman tetap digemburkan dan dijaga penyiramannya dengan baik.
“Hanya pupuk kandang saja saya beri dan juga sering digemburkan tanah disekitar tanaman serta di siram tiap sore. Hanya itu saja..” terang Kamaruddin.
Disebutkan olehnya, hasil tanaman dipekarangan rumahnya dapat saja bernilai ekonomis. Terutama buah-buahan atau sayuran. Akan tetapi, jika ada hasil dibagi-bagikannya kepada tetangga dan siapa yang datang. Karena hal itu menurutnya sebuah kepuasan jiwa juga dapat berbagi.
Akan tetapi, tambah Kamaruddin lagi. Jika masyarakat mau memanfaatkan lahan yang ada, meskipun sempit tentu akan sangat bernilai ekonomis sekali. Karena dapat membantu keuangan keluarga, selain daripada tercukupinya kebutuhan gizi dari sayur-sayuran.
“Saya sangat berharap, semua orang dapat memanfaatkan lahan rumahnya untuk ditanami tanaman yang produktif dan jangan dibiarkan kosong. Karena manfaatnya begitu besar dan bahkan dapat membantu ekonomi keluarga,” harapnya.(*)
0 komentar:
Posting Komentar