Pupuk Langka Di Aceh Utara, Dewan Akan Panggil Produsen Pupuk

Buruh Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), memuat pupuk urea ke dalam Kapal MV.AMRTA VII di Pelabuhan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Rabu (28/1/2015). AtjehBisnis.com / Rahmat Mirza

Aceh Utara, 28/1 (Atjeh Bisnis) – Kelangkaan pupuk bersubsidi dari tahun 2014 hingga 2015 di Kabupaten Aceh Utara, berdampak sangat buruk bagi para petani. Dimana para petani terancam gagal panen.

Terkait hal itu, Ketua Komisi B DPRK Aceh Utara, Fauzi alias Cempala, kepada wartawan, Rabu, di ruang kerjanya, mengatakan, bahwa pihaknya akan segera memanggil produsen pupuk dan dinas terkait untuk membahas masalah kelangkaan pupuk dimaksud.

 “Kita akan segera memanggil pihak produsen seperti PT PIM, PT Petrokimia serta Dinas terkait untuk membahas masalah kelangkaan pupuk tersebut,” ucap Fauzi.

Menurut wakil rakyat ini, kelangkaan pupuk di Aceh Utara bukan semata-mata dikarenakan terbatasnya jumlah kuota yang diberikan. Akan tetapi, sepertinya ada pihak-pihak tertentu yang bermain sehingga pupuk menjadi langka dipasaran.

“Permasalahan ini sudah dibahas dalam rapat inernal DPRK Aceh Utara beberapa waktu lalu. Dan kita telah merekomendasikan untuk membentuk tim pengawas penyaluran pupuk bersubsidi sehingga kelangkaan pupuk bisa diminimalisir” ungkapnya.

Lebih lanjut Fauzi menambahkan, jika tim pengawas sudah terbentuk dan sudah bekerja. Namun masih saja terjadi penyelewangan distribusi pupuk kepada para petani, pihaknya akan berkordinasi dengan kepolisian untuk menelusuri kelangkaan dimaksud.

“Jika tim pengawas sudah terbentuk dan sudah bekerja, tetapi masih terjadi penyelewengan distribusi pupuk kepada para petani, kita  akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk menelusurinya,” terangnya.

Selain dengan berkordinasi dengan pihak kepolisian, langkah kordinasi juga akan dilakukan dengan pemerintah provinsi dan kementerian terkait penyaluran pupuk bersubsidi dan jumlah kuota yang akan disalurkan kepada pihak petani, pungkas Fauzi. (BIM)
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar