Jakarta, 20/1 (Atjeh Bisnis)- Nilai tukar Rupiah diperkirakan masih dibayangi tekanan pelemahan pada perdagangan Selasa (20/1/2015). Penguatan dollar AS di pasar global tetap menjadi faktor penekan utama bagi mata uang garuda.
Indeks dollar AS menguat terutama dipicu oleh pelemahan yen akibat buruknya data pertumbuhan industri Jepang. Pada saat yang sama investor semakin yakin bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menggelontorkan quantitative easing tambahan Kamis (22/1/2015) esok sejalan dengan euro yang masih tertekan terhadap dollar AS. Pagi ini ditunggu data PDB China yang diperkirakan membaik ke 7,4 persen.
Rupiah tertekan terhadap dollar AS hingga Senin (19/1/2015) sore walaupun tidak semua mata uang di Asia ikut melemah. Rupiah melemah bersamaan dengan penguatan IHSG serta SUN. Imbal hasil SUN 10 tahun bahkan berhasil turun hingga 7,6 persen, di hari dimana pemerintah mengadakan lelang SUN.
"Secara umum rupiah masih akan berada dalam tekanan dollar AS walaupun hari ini penguatan berpeluang terjadi," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Di pasar spot pagi ini, rupiah dibuka melemah ke posisi 12.639 dibanding penutupan kemarin pada Rp 12.618 per dollar AS.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Senin (19/1/2015) ada pada level Rp 12.612 per dollar AS, melemah dibanding sebelumnya di posisi 12.593.
Sumber : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar