Gagang Cincin Titanium Laris Manis


Gagang cincin berbahan Titanium semakin diburu para pecinta batu cincin, (Foto : Muchlis Gurdhum)
Lhokseumawe, 22/1 (Atjeh Bisnis)- Gagang cincin berbahan Titanium laris manis dipasaran.  Larisnya gagang cincin berbahan titanium tersebut, menjadi peluang usaha tersendiri  bagi pedagang perhiasan.


Seperti diungkapkan oleh salah seorang pedagang perhiasan di Lhokseumawe Fauzi, yang mengatakan, bahwa selama musim demam batu giok dan akik yang melanda dalam setahun terakhir, omset usahanya meningkat dratis.


Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh permintaan gagang cincin yang kian lama kian meningkat dari biasanya. Umumnya, jenis gagang cincin yang tinggi permintaannya adalah gagang cincin yang berbahan Titanium. Sedangkan gagang cincin yang berbahan lain seperti perak, suasa (campuran emas dan tembaga) serta berbahan metal lainnya sepi dari permintaan, ungkap pedagang itu.


Sebelum demam giok melanda Aceh, jumlah gagang cincin yang laku dapat dihitung dengan jari. Bahkan dalam sehari hanya dua atau tiga gagang cincin yang laku. Namun sejak musim batu giok, serta seiring kehadiran gagang cincin berbahan titanium, maka setiap hari gagang cincin yang laku sampai 20 gagang setiap harinya.


Lanjut Fauzi, yang membuat menarik konsumen terhadap gagang cincin yang berbahan titanium, selain dari bentuknya yang modis dan menarik perhatian, juga harganya yang lebih murah. Dimana harga satu gagang cincin berbahan titanium dilego oleh pedagang dengan harga antara Rp 90.000 hingga Rp.100.000 / gagang.


Sebutnya, gagang cincin berbahan tersebut, dipesan langsung dari Jakarta. Biasanya dirinya memesan gagang cincin dalam sebulan dua kali dengan jumlah dua kodi atau lebih.   Namun, seperti ungkapnya, begitu sampai barang langsung laku terjual.


“Pembeli banyak yang mencari gagang cincin berbahan titanium, begitu sampai barangnya langsung diserbu oleh pembeli. Umumnya pembeli mencari model terbaru, karena setiap saat gagang cincin berbahan titanium ini berganti-ganti model,” ungkap Fauzi.(muchlis)




Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar