Banda Aceh - Memasuki tahun ke-20 operasi bisnisnya, produsen semen global, PT Lafarge Cement Indonesia menegaskan komitmen investasi jangka panjangnya. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Daerah Aceh yang dalam beberapa tahun terakhir yang kian menggencarkan upaya untuk menarik investor baru dari luar negeri.
Country CEO Lafarge Cement Indonesia, Antony Ricolfi, pada saat menerima kunjungan Gubernur Aceh dr.H.Zaini Abdullah, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud dan Ketua DPRD Aceh Hasbi Abdullah, serta para pejabat lain di jajaran Pemerintahan Daerah Aceh di pabrik semen di Lhoknga kembali menegaskan hal tersebut, Selasa (28/1/2014).
“Sejak pertama beroperasi di Indonesia, Lafarge memiliki komitmen jangka panjang yang dibuktikan selama 20 tahun kami hadir di Bumi Serambi Mekah. Lafarge akan tetap dengan komitmen jangka panjang ini,” ujar Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Cement Indonesia kepada The Globe Journal.
Produksi Lafarge sempat terhenti pada tahun 2004 akibat tsunami yang menghantam Aceh. Sesudah pemulihan fasilitas produksi dilakukan, pada tahun 2010 Lafarge sudah dapat beroperasi total kembali dengan kapasitas produksi yang lebih besar 20% jika dibandingkan dengan sebelum tsunami.
“Kami memberi apresiasi sangat tinggi kepada Lafarge Cement Indonesia yang telah berinvestasi dan tetap beroperasi di Indonesia. Kami tahu bahwa segala sesuatu berjalan tidak terlalu mudah sesudah musibah tsunami, namun berkat komitmen, kesungguhan dan kerja keras, segala sesuatunya dapat diatasi," ungkap Gubernur Aceh dr.Zaini Abdullah.
"Apa yang kita harapkan di Aceh ke depannya adalah hadirnya investasi asing yang lebih banyak lagi, karena situasi saat ini sudah sangat kondusif bagi investasi,” tambah Zaini.
Beberapa program CSR yang dilakukan antara lain pemberian beasiswa kepada 400 siswa di Kabupaten Aceh Besar, pembiayaan mikro dan pemberian keterampilan untuk kelompok perempuan di wilayah Lhoknga, Aceh Besar.
Untuk tahun 2014 ini, akan segera diluncurkan program pemberdayaan ekonomi melalui Koperasi Wanita.
Pada awal tahun 2012, Lafarge meluncurkan program “Rumahku” yang bertujuan untuk menyediakan perumahan yang lebih baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah melalui akses kredit mikro dan bantuan teknis dalam proses pembangunan.
Program Rumahku merefleksikan branding perusahaan, Building Better Cities. Adalah ambisi Lafarge untuk menghasilkan produk bernilai tambah, system konstruksi, juga solusi dan layanan untuk mengantisipasi beberapa perubahan besar akibat urbanisasi.
Dalam satu setengah tahun program Rumahku sukses menyelesaikan pembangunan sebanyak 1.500 perumahan dan memungkinan 7.500 orang memilki rumah yang layak huni.
Program ini merupakan kemitraan dengan institusi-institusi penyedia pembiayaan mikro seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan sejumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). [R1007D]
Sumber : The Globe Journal
0 komentar:
Posting Komentar