Myanmar Kembali Panas, 70 Rumah Muslim Dibakar

Kerusuhan etnis di Myanmar
YANGOON -- Tercatat seorang tewas dan 80 rumah warga Muslim Myanmar dibakar dalam kerusuhan sekterian teranyar di Negara Bagian Rakhine, Selasa (1/10) waktu setempat.

Seorang anggota polisi Kyaw Naing mengatakan, korban tewas adalah seorang perempuan Muslim berusia 94 tahun.''Korban tewas terkena tusukan senjata tajam. Sebagian warga Muslim lainnya juga mengalami luka-luka serius,'' kata Naing seperti dilansir Associated Press, Selasa (1/10).

Naing menceritakan, kerusuhan terbaru terjadi di kawasan pesisir Kota Thandwe, tepatnya di Desa Thabyacaing. Sekira 20 kilo meter dari pusat perkotaan. Dia mengungkapkan, pertikaian terjadi setelah sekelompok 'perusuh' Buddha menyatroni pedesaan tersebut.

Belum ditemukan motif dari aksi sekelompok pemuda etnis mayoritas di negara tersebut. Akan tetapi, kejadian ini ditaksir sebagai rentetan sentimen anti-Muslim di negara bekas junta militer itu.Satu hari sebelumnya, di Kota Thandwe kerusuhan anti-Muslim juga terjadi.

Tercatat dua rumah warga Muslim Kaman menjadi sasaran amuk massa kelompok Buddha. Mereka membakar tempat tinggal warga Muslim beserta sebuah masjid. Sekitar 200 orang terlibat aksi rasis tersebut. Kepolisian mengatakan berhasil menghalau kerusuhan lebih luas.

Akan tetapi warga Muslim di kawasan pesisir barat laut Myanmar itu mengalami ketakutan dan dilarang keluar rumah.Tahun lalu, tidak kurang dari 237 etnis Muslim Rohingya dibunuh. Pembantaian tersebut ekses dari konflik sekterian yang melanda negeri itu.

Sementara, lebih dari 150 ribu warga muslim lainnya menjadi tunawisma dan terbuang dari negaranya sendiri. Perlu diketahui, sedikitnya lima persen dari 60 juta total populasi di Myanmar adalah Muslim. Kebanyakan mereka adalah beretnik Rohingya dan Kaman.

Akan tetapi, keberadaan muslim tidak diakui.Penganut agama mayoritas di negeri itu, bahkan terang-terangan mengkampanyekan perang terhadap kelompok muslim. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendesak agar Presiden U Thein Sein menuntaskan persoalan SARA dan mengakui keberadaan muslim di negeri tersebut.

Sumber: ROL
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar