Ini jawaban Presiden terkait permintaan Gubernur Aceh

Foto: Serambi Indonesia/Budi Patria
Banda Aceh - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh rakyat Aceh untuk selalu menjaga perdamaian. Kini saatnya Aceh dibangun untuk lebih baik dan sudah cukup konflik berdarah selama 30 tahun.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden SBY saat membuka Pekan Kebudayaan Aceh ke-6 di komplek Taman Ratu Safiatuddin hari ini, Jumat 20 September 2013.

“Rawatlah perdamaian agar abadi, sehingga pembangunan dan kesejahteraan yang dicita-citakan dapat kita capai,” katanya.

Selain itu ia juga menyinggung mengenai permintaan Gubernur Aceh dalam hal penegerian beberapa universitas di Aceh. Pada prinsipnya ia telah menyetujui universitas yang diusulkan untuk segera menjadi universitas negeri.

“Begitu juga dengan pembangunan rumah sakit regional. Untuk menunjang fasilitas kesehatan di Aceh saya setuju dengan pinjaman luar negeri untuk membangun rumah sakit dimaksud. Juga untuk pembangunan rumah kaum dhuafa dan korban konflik,” katanya.

Presiden memaparkan pada tahun 2012 telah dibangun tiga ribu lebih rumah dhuafa dan tahun ini akan dibangun sebanyak tujuh ribu unit lebih.

“Sedangkan mengenai RPP dan Perpres saya sudah mendapatkan laporan jika hal itu tengah diproses dan akan segera selesai,”

Presiden juga menyampaikan dukungan sebesar-besarnya kepada pemerintah Aceh dalam membangum Aceh di berbagai sektor.

“Di akhir masa jabatan saya sebagai Presiden di pengujung tahun 2014, saya berharap apa yang menjadi tanggung jawab saya untuk Aceh dapat saya wujudkan,” katanya.[] ihn

Sumber: AtjehPost.com
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar