TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Satuan Polisi Pamong Praja Pekanbaru kembali menyatroni sejumlah warung remang-remang dan kos-kosan di sejumlah titik di Pekanbaru, Sabtu (9/6/2015) malam. Hasilnya sebanyak 31 orang terjaring dalam razia ini.
Dari jumlah tersebut, delapan pasang di antaranya merupakan pasangan mesum yang diangkut dari rumah kos-kosan di Jalan Kartama Pekanbaru dan warung remang-remang belakang Purna MTQ Pekanbaru.
Sementara puluhan pasangan muda-mudi yang digaruk dari dua lokasi ini digelandang ke kantor Satpol PP Pekanbaru untuk didata.
"Kos-kosan ini dalam pengawasan kita. Sebelumnya sudah kita razia, tapi ternyata masih tetap beroperasi," katanya.
Razia prostitusi ini dimulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Sebanyak 30 personel satpol PP diturunkan dalam razia ini.
"Jelang bulan suci Ramadan kita akan rutin menggelar razia seperti ini," kata dia.
Kepala Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengungkapkan dalam razia tersebut pihaknya juga mendapati dua wanita yang diduga sedang memakai sabu-sabu di dalam kamar kos-kosan di Jalan Kartama, Marpoyan Damai Pekanbaru. Saat itu, anggota Satpol PP sudah curiga, sebab penghuni yang ada di dalam ini enggan membuka pintu kamarnya.
Dari jumlah tersebut, delapan pasang di antaranya merupakan pasangan mesum yang diangkut dari rumah kos-kosan di Jalan Kartama Pekanbaru dan warung remang-remang belakang Purna MTQ Pekanbaru.
Sementara puluhan pasangan muda-mudi yang digaruk dari dua lokasi ini digelandang ke kantor Satpol PP Pekanbaru untuk didata.
"Kos-kosan ini dalam pengawasan kita. Sebelumnya sudah kita razia, tapi ternyata masih tetap beroperasi," katanya.
Razia prostitusi ini dimulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Sebanyak 30 personel satpol PP diturunkan dalam razia ini.
"Jelang bulan suci Ramadan kita akan rutin menggelar razia seperti ini," kata dia.
Kepala Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengungkapkan dalam razia tersebut pihaknya juga mendapati dua wanita yang diduga sedang memakai sabu-sabu di dalam kamar kos-kosan di Jalan Kartama, Marpoyan Damai Pekanbaru. Saat itu, anggota Satpol PP sudah curiga, sebab penghuni yang ada di dalam ini enggan membuka pintu kamarnya.
"Kami cukup lama menunggu dan menggedor pintu kamar kos itu, tapi tidak dibuka juga. Setelah beberapa kali kami gedor dengan keras akhirnya mereka membuka pintu kamarnya," katanya.
Setelah pintu dibuka, petugas Satpol PP langsung menggeledah isi dalam kamar kos-kosan tersebut. Hasilnya, petugas mendapati sejumlah alat pengisap sabu-sabu, seperti pipet kaca, bonk, dan korek api. Sementara petugas tidak menemukan sabu-sabu.
"Kita terkejut menemukan barang-barang pengisab sabu-sabu ini. Kemudian kita langsung berkoordinasi dengan Mapolresta Pekanbaru," katanya.
Kedua wanita yang diduga menggunakan sabu-sabu di kamar kos tersebut, kemudian digeladang ke Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani tes urine dan pemeriksaan lebih lanjut.
"Razia kita memang fokusnya bukan ke narkoba, tapi razia prostitusi, tapi karena ada temuan ini, kita langsung berkoordinasi dengan Mapolresta," imbuh Zulfahmi. (Tribun Pekanbaru Cetak)
Setelah pintu dibuka, petugas Satpol PP langsung menggeledah isi dalam kamar kos-kosan tersebut. Hasilnya, petugas mendapati sejumlah alat pengisap sabu-sabu, seperti pipet kaca, bonk, dan korek api. Sementara petugas tidak menemukan sabu-sabu.
"Kita terkejut menemukan barang-barang pengisab sabu-sabu ini. Kemudian kita langsung berkoordinasi dengan Mapolresta Pekanbaru," katanya.
Kedua wanita yang diduga menggunakan sabu-sabu di kamar kos tersebut, kemudian digeladang ke Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani tes urine dan pemeriksaan lebih lanjut.
"Razia kita memang fokusnya bukan ke narkoba, tapi razia prostitusi, tapi karena ada temuan ini, kita langsung berkoordinasi dengan Mapolresta," imbuh Zulfahmi. (Tribun Pekanbaru Cetak)
0 komentar:
Posting Komentar