Lhokseumawe, 20/3 (Atjeh BIsnis)- Seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi masyarakat, bisnis perumahan begitu menjanjikan di Kota Lhokseumawe. Selain itu, ketersedian lahan juga menjadi pendukung utama untuk membangun hunian baru.
Seperti diungkapkan oleh Mahlil, salah seorang devoloper yang sedang membangun perumahan di kawasan Jeulikat, Kecamatan Blang Mangat. Disebutkan olehnya, banyak faktor pendukung tentang pasar properti terutama perumahan di wilayah Kota Lhokseumawe.
Karena selain dipengaruhi oleh faktor perkembangan ekonomi masyarakat, yang sebagian besarnya bergantung dari sektor jasa dan perdangangan serta mulai berkembangnya industri, merupakan faktor utama terhadap keberhasilan membangun bisnis properti.
Selain dari faktor tersebut, kebijakan pemerintah daerah yang memperluas daerah perkotaan sesuai dengan Ruang Tata Wilayah (RTRW), ke wilayah pinggiran merupakan peluang besar terhadap usaha dimaksud. Begitu juga dengan wilayah pemukiman juga mengalami perluasan dan tidak tertumpu pada suatu kawasan saja.
“Dimana, akses transportasi dan pelayanan publik lainnya akan lahir dan terbuka dengan sendirinya. Sehingga tidak memberi kesan terisolir jika masyarakat memilih tinggal didaerah pinggiran” ujar Mahlil.
Namun seperti disebutkan olehnya lagi, jika merujuk pada tingkat perkembangan pendapatan ekonomi masyarakat yang meningkat secara perlahan-lahan dan kebutuhan akan tempat tinggal seiring pertumbuhan penduduk. Maka jenis atau tipe rumah yang ditawarkan kepada masyarakat adalah pada kelas ekonomi atau tipe 36.
Oleh karena itu, mellihat peluang pasar yang sangat menjanjikan pada bisnis properti bidang perumahan. Maka dirinya berani membangun komplek perumahan dikawasan Jeulikat, yang berjarak sekitar 3 Kilometer dari pusat Kota.
Disebutkan oleh Direktur PT.Agung Danil Utama ini, dirinya akan membangun sebanyak 2.400 unit rumah tipe 36 plus dikawasan tersebut. Selain diperuntukkan terhadap PNS juga sebagiannya diperuntukkan kepada masyarakat umum.
Untuk PNS sendiri, uang muka yang dibayarkan cukup 1 persen dari harga rumah. Hal itu sesuai dengan aturan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sedangkan untuk masyarakat sebesar 10 Persen dari harga rumah.
Sementara harga rumah tiap unitnya sebesar 118 Juta Rupiah, yang dapat dicicil selama 20 tahun pada bank yang ditunjuk. Untuk saat ini, Mahlil mengatakan sudah membangun sebanyak 112 unit rumah untuk PNS, sedangkan bagi PNS yang sudah lulus BI cheking sebanyak 342 orang. untuk masyarakat sendiri, pihak devoloper akan membuka pendaftaran pemasaran pada April mendatang di kantor PT. Agung Danil Utama, ungkap Mahlil. (Muchlis)
0 komentar:
Posting Komentar