Hasil Tes Lengkap Mercedes-Benz C 250 AMG di Indonesia

Lupakan sejenak sosok C-Class yang sudah berkeliaran di jalanan 5 tahun ter­ak­hir. Sebab di generasi ini, ia hadir membawa banyak perubahan yang signifikan berpengaruh terhadap seluruh aspeknya. Sesi test drive yang komprehensif menjelaskan ini semua.

Pertama mesin yang dibenamkan pada C-Class di generasi ini seluruhnya sudah berkapasitas 1.991 cc. Jika Anda ingat, pada W204 mesin yang digunakan hanya 1.796 cc. Tentunya teknologi untuk mengoptimalkan pembakaran khas Mercedes-Benz generasi sekarang juga disematkan. Untuk mendongkrak performanya, semua varian C-Class berkode W205 sudah dicangkokkan unit turbo sebagai sebuah teknologi standar tanpa embel-embel CGI.

Unit yang kami uji C 250 AMG memang tidak menggunakan mesin racikan Affalterbach, Jerman. Tetapi engine management yang digunakan pada varian ini membuat tenaganya lebih besar, yakni 211 dk, sedangkan C 200 Avantgarde hanya 184 dk. Mesin ini dikombinasikan dengan transmisi otomatis 7G-Tronic. Padahal sebelumnya hanya 5-speed. Dengan tambahan 2 roda gigi tersebut, maka perubahan putaran mesin saat perpindahan gigi dapat direduksi. Imbasnya tentu pada efisiensi, kenyamanan berkendara, juga akselerasi yang lebih spontan.

Hasilnya? Benar saja, sedan kompak ini bisa mencetak waktu 6,9 detik untuk bergerak ke 100 km/jam dari kondisi diam saat mode Sport+ diaktifkan. Efisiensinya? 12,2 km/liter tercatat di MID ketika kami berkeliling di perkotaan dengan mode paling efisien digunakan. Sedangkan saat melaju di jalan tol, 19,0 km/liter bukanlah figur yang sulit dihasilkan.

Hasil tersebut bukan turun dari langit. Selama pengujian, kami mematuhi serta memperhitungkan seluruh informasi dan panduan yang disajikan di MID nya. Selain konsumsi BBM rata-rata, ada pula konsumsi BBM real time, coasting bonus, konsumsi 15 menit ter­akhir, serta ECO display yang akan menyajikan tingkat efisiensi berdasarkan perilaku mengemudi Anda. Hasilnya akan optimal jika Anda berada di mode ECO, dan fitur auto start/stop tetap aktif.

Dalam hal kenyamanan berkendara, merek asal Jerman ini memang tak pernah mengurangi faktor-faktor yang mempengaruhi sisi psikologis pengemudi saat berken­dara. Seluruh sisi kabin didesain untuk membuat penumpang di dalamnya rileks. Mulai dari material interior berkelas, konstruksi bangku hingga akustik mobil yang membuat kabin terisolasi serasa executive lounge di jalan. Nah, ketika Anda ingin membuat rasa lebih sporty dengan deru jalan serta suara knalpot yang terdengar ke kabin, nonaktifkan saja accoustic lock-nya.

Perkara handling, kami merasa Mercedes-Benz sudah melakukan perubahan signifikan pula. Perubahan bobot, karakter suspensi, dan  respons kemudi membuat handling C-Class yang sebelumnya terasa kikuk sekarang sudah jauh lebih responsif. Namun komunikasi yang terjadi antara pengemudi dan mobil masih terasa sedikit kurang natural. Nah, untuk yang satu ini, Anda bisa menyesuaikan karakter steering lewat fitur agility control.

Fitur agility control tersebut mempunyai 5 pilihan mode berken­dara, Eco, Comfort, Sport, Sport+ dan Individual. Kelima mode ini memiliki karakter masing-masing di segi handling, performa mesin, hingga respons transmisi. Bahkan Anda bisa menyesuaikan seting­an yang Anda inginkan di mode Individual. Perlu dicatat fitur ini hanya ada di C-Class dan S-Class saja. Sebuah penghargaan atas talenta C-Class selama ini.


© 2015 Autobild
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar