foto: Muchlis Gurdhum |
Jakarta, 16/1 (Atjeh Bisnis) - Bank Indonesia optimistis ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 5,4 persen-5,8 persen tahun ini. Meskipun Bank Dunia meramalkan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,2 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter BI Juda Agung mengatakan pihaknya tetap berkeyakinan ekonomi nasional bisa tumbuh minimal 5,4 persen. Meski kondisi perekonomian global masih melambat.
Alasannya, pemerintah merealokasi anggaran subsidi bahan bakar minyak ke sektor produktif. Ini membuat prospek investasi meningkat.
"Ini membuat kami memproyeksi ekonomi tumbuh di range 5,4 persen sampai 5,8 persen di 2015," kata Juda di Jakarta, Kamis (15/1).
Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate 7,75 persen. Ini menunjukkan bank sentral masih melanjutkan pengetatan moneter
"Itu kita lakukan dengan bauran kebijakan tadi. Makro prudentialnya masih kita jaga ketat," ungkapnya.
Kebijakan itu, menurut Juda, membawa perbaikan defisit neraca transaksi berjalan dari 3,3 persen menjadi 3 persen di akhir 2014.
"Kalau kita lihat komponennya, yang mengalami perbaikannya dari sisi nonmigas dari defisit Rp 10 miliar menjadi Rp 6 miliar. Dari sisi migas, Rp 18,5 miliar jadi Rp 17 miliar," ujarnya.
Pihaknya juga mengklaim inflasi berhasil ditekan di bawah lima persen. "Inflasi inti di angka 4,93 persen di 2014."
sumber :Merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar