Edo dan Heri dari Komunitas Telusur Alam - Photo : A-Peace |
apeace.web.id | Banda Aceh - Mencoba menaklukkan lintasan alam Indonesia, 2 Personil Pengurus Komunitas Telusur Alam, Suheri (heri) dan Sardo Situmorang (edo) memulai semangat mereka dengan memulai perjalan ke wilayah barat, Aceh. Perjalanan secara resmi dimulai di titik Nol Kota Medan pada hari minggu (22/8) pukul 11.00 WIB oleh seluruh anggota Komunitas Telusur Alam.
Perjalanan menggunakan sepeda motor ini rencananya akan melintasi seluruh provinsi di Indonesia. Mereka akan mengunjungi beberasa wisata alam yang ada disetiap daerah yang mereka lintasi. Disamping itu, disetiap daerah yang dikunjungi nantinya akan menghasilkan sebuah cacatan singkat mulai dari kondisi alam, keadaan masyarakat, adat dan budaya setempat dan sebagainya yang mungkin mereka temui selama dalam perjalanan.
Setelah singgah di Kecamatan Tijue, Kabupaten Pidie dan sempat mengunjungi situs sejarah Guwa Tujoh, 2 Pemuda pecinta alam ini tiba di Kota Banda Aceh. Hanya berbekal materi seadanya yang dibalut dengan niat dan tekad, mereka menginjakkan kakinya di Lapangan Blang Padang pada pukul 19.50 WIB yang disambut oleh seorang kerabat yang saat ini sedang beraktifitas di Kota Banda Aceh.
Secara kebetulan, mereka tiba di Kota Banda Aceh saat Pagelaran Pekan Kebudayaan Aceh ke-6 sedang berlangsung. Tak ingin menyiakan-nyiakan waktu dan kesempatan, kedua pemuda ini langsung menuju ke arena PKA-6 di Taman Ratu safiatuddin bersama sang rekan. Di arena PKA ini mereka melihat langsung produk-produk seni dan budaya dari 23 Kabupaten yang ada di Aceh. Beberapa wawancara kecil pun terjadi dengan perwakilan daerah di beberapa anjungan.
Selepas larut malam, mereka beranjak menuju Mesjid Raya Baiturrahman dan kemudian istirahat di area kuliner Rex Penayong. Tepat pukul 02.00 WIB, kelelahan menuntut mereka untuk beristirahat. Sang kerabat pun membawa mereka ke sebuah tempat sederhana dengan fasilitas seadanya di Jln Iskandar Muda, Blang Oi tak jauh dari Pelabuhan Penyebrangan Ulee Lheue – Sabang.
Untuk selanjutnya, pagi ini (25/9) mereka akan menjumpai seorang kenalan dari sebuah lembaga yang konsen dibidang lingkungan. Setelah itu perjalanan lintas alam ini akan dilanjutkan ke area wisata Pantai pasir putih Lampuuk.
Perjalanan menggunakan sepeda motor ini rencananya akan melintasi seluruh provinsi di Indonesia. Mereka akan mengunjungi beberasa wisata alam yang ada disetiap daerah yang mereka lintasi. Disamping itu, disetiap daerah yang dikunjungi nantinya akan menghasilkan sebuah cacatan singkat mulai dari kondisi alam, keadaan masyarakat, adat dan budaya setempat dan sebagainya yang mungkin mereka temui selama dalam perjalanan.
Setelah singgah di Kecamatan Tijue, Kabupaten Pidie dan sempat mengunjungi situs sejarah Guwa Tujoh, 2 Pemuda pecinta alam ini tiba di Kota Banda Aceh. Hanya berbekal materi seadanya yang dibalut dengan niat dan tekad, mereka menginjakkan kakinya di Lapangan Blang Padang pada pukul 19.50 WIB yang disambut oleh seorang kerabat yang saat ini sedang beraktifitas di Kota Banda Aceh.
Secara kebetulan, mereka tiba di Kota Banda Aceh saat Pagelaran Pekan Kebudayaan Aceh ke-6 sedang berlangsung. Tak ingin menyiakan-nyiakan waktu dan kesempatan, kedua pemuda ini langsung menuju ke arena PKA-6 di Taman Ratu safiatuddin bersama sang rekan. Di arena PKA ini mereka melihat langsung produk-produk seni dan budaya dari 23 Kabupaten yang ada di Aceh. Beberapa wawancara kecil pun terjadi dengan perwakilan daerah di beberapa anjungan.
Selepas larut malam, mereka beranjak menuju Mesjid Raya Baiturrahman dan kemudian istirahat di area kuliner Rex Penayong. Tepat pukul 02.00 WIB, kelelahan menuntut mereka untuk beristirahat. Sang kerabat pun membawa mereka ke sebuah tempat sederhana dengan fasilitas seadanya di Jln Iskandar Muda, Blang Oi tak jauh dari Pelabuhan Penyebrangan Ulee Lheue – Sabang.
Untuk selanjutnya, pagi ini (25/9) mereka akan menjumpai seorang kenalan dari sebuah lembaga yang konsen dibidang lingkungan. Setelah itu perjalanan lintas alam ini akan dilanjutkan ke area wisata Pantai pasir putih Lampuuk.
0 komentar:
Posting Komentar